Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma, merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki sejarah politik kompleks dan kekayaan budaya yang menarik.
Negara yang berbatasan dengan Thailand, Laos, China, India, dan Bangladesh ini telah mengalami berbagai perubahan sistem pemerintahan sepanjang sejarahnya.
Myanmar adalah negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem presidensial, namun dalam praktiknya sering mengalami intervensi militer yang mempengaruhi stabilitas politiknya.
Sejak kudeta militer pada Februari 2021, kondisi politik Myanmar kembali bergejolak dengan militer yang mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan sipil.
Myanmar juga dikenal sebagai “Negara Seribu Pagoda” dengan kekayaan alam yang melimpah mulai dari batu mulia, gas alam, hingga hasil pertanian.
Negara ini menawarkan destinasi wisata yang memukau dengan pagoda-pagoda bersejarah, danau indah, dan warisan budaya yang telah bertahan selama berabad-abad.
Bentuk Pemerintahan Myanmar Saat Ini
Myanmar menerapkan sistem republik presidensial dengan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang dijabat oleh seorang presiden.
Namun sejak kudeta militer 1 Februari 2021, negara ini dikuasai junta militer melalui Dewan Administrasi Negara.
Struktur Pemerintahan dan Sistem Presidensial
Konstitusi Myanmar tahun 2008 menetapkan bentuk pemerintahan Myanmar sebagai republik presidensial dalam kerangka negara kesatuan.
Presiden Myanmar memiliki kekuasaan eksekutif penuh sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Legislatif Myanmar terdiri dari Pyidaungsu Hluttaw yang merupakan parlemen bikameral.
Struktur parlemen ini dibagi menjadi:
- Amyotha Hluttaw (Majelis Tinggi)
- Pyithu Hluttaw (Majelis Rendah)
Sistem pemilihan presiden dilakukan melalui mekanisme Electoral College yang terdiri dari anggota parlemen.
Konstitusi 2008 juga memberikan peran khusus kepada militer dengan mengalokasikan 25% kursi parlemen untuk perwakilan militer.
Namun pasca kudeta 2021, struktur ini tidak berfungsi normal.
Min Aung Hlaing kini menjabat sebagai Presiden sementara, Ketua Dewan Administrasi Negara, dan Perdana Menteri secara bersamaan.
Sejarah Panjang Junta Militer
Myanmar telah dikuasai pemerintahan militer sejak kudeta pertama tahun 1962.
Kudeta ini mengakhiri periode demokrasi singkat setelah kemerdekaan Myanmar dari Britania Raya pada 4 Januari 1948.
Periode junta militer pertama berlangsung dari 1962 hingga 2011.
Selama masa ini, Myanmar mengalami isolasi internasional dan pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis.
Tahun 2010 diadakan pemilihan umum yang memungkinkan transisi ke pemerintahan sipil pada 2011.
Junta militer secara resmi dibubarkan dan digantikan pemerintahan sipil yang dipimpin koalisi partai-partai politik.
Namun militer tetap mempertahankan pengaruh signifikan dalam politik Myanmar.
Kudeta kedua terjadi pada 1 Februari 2021 ketika militer menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin National League for Democracy (NLD).
Peran Presiden dan Kanselir Negara
Dalam sistem presidensial Myanmar, presiden memiliki kewenangan eksekutif penuh termasuk memimpin kabinet dan menentukan kebijakan nasional.
Presiden dipilih melalui Electoral College dari tiga kandidat yang diajukan masing-masing majelis parlemen dan blok militer.
Sebelum kudeta 2021, Myanmar juga mengenal jabatan State Counsellor atau Kanselir Negara.
Jabatan ini dibuat khusus untuk Aung San Suu Kyi yang tidak dapat menjadi presiden karena pembatasan konstitusional.
Kanselir Negara berfungsi sebagai pemimpin de facto pemerintahan sipil dan koordinator kebijakan antara eksekutif dengan legislatif.
Posisi ini memberikan kekuasaan yang hampir setara dengan presiden dalam urusan pemerintahan sehari-hari.
Saat ini, Min Aung Hlaing menjalankan fungsi presiden, perdana menteri, dan ketua dewan militer secara bersamaan.
Soe Win menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri dan Wakil Ketua Dewan Administrasi Negara dalam struktur pemerintahan militer.
Dinamika dan Kondisi Politik Myanmar
Myanmar mengalami pergolakan politik yang kompleks sejak kemerdekaannya, ditandai oleh dominasi militer, konflik etnis berkepanjangan, dan upaya transisi demokrasi yang terhambat.
Kondisi politik Myanmar saat ini mencerminkan ketegangan antara kekuatan militer dan aspirasi demokratis masyarakat.
Kudeta Militer dan Pengaruhnya
Kudeta militer Myanmar pada 1 Februari 2021 menandai berakhirnya periode transisi demokrasi yang dimulai tahun 2010.
Tatmadaw (militer Myanmar) menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Militer menahan pemimpin sipil termasuk Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.
Mereka menuduh adanya kecurangan dalam pemilu November 2020, meskipun klaim ini tidak terbukti.
Dampak kudeta mencakup:
- Pemberlakuan darurat militer
- Pembatasan akses internet dan media
- Penangkapan massal aktivis dan politisi
- Protes besar-besaran dari masyarakat sipil
Junta militer membentuk Dewan Administrasi Negara (SAC) sebagai pemerintahan baru.
Respons internasional berupa sanksi ekonomi dan isolasi diplomatik terhadap rezim militer.
Kelompok Etnis dan Konflik Internal
Myanmar adalah negara multietnis dengan 135 kelompok etnis resmi yang menciptakan dinamika politik kompleks.
Konflik antara pemerintah pusat dan kelompok minoritas etnis telah berlangsung puluhan tahun.
Kelompok etnis utama meliputi:
- Bamar (mayoritas, 68%)
- Shan (9%)
- Karen (7%)
- Rakhine (4%)
- Mon, Chin, Kachin, dan lainnya
Konflik terbesar terjadi di negara bagian Rakhine dengan minoritas Rohingya.
Operasi militer 2017 memaksa lebih dari 700.000 Rohingya mengungsi ke Bangladesh.
Organisasi bersenjata etnis (EAO) seperti Tentara Kemerdekaan Kachin dan Tentara Pembebasan Nasional Karen terus bergerilya.
Konflik ini mempersulit stabilitas politik dan pembangunan ekonomi Myanmar.
Transisi Demokrasi dan Tantangannya
Proses demokratisasi Myanmar dimulai tahun 2010 ketika junta militer mengizinkan pembentukan pemerintahan sipil.
Konstitusi 2008 memberikan peran signifikan kepada militer dalam struktur pemerintahan.
Pencapaian periode transisi meliputi:
- Pemilu multipartai 2010, 2015, dan 2020
- Kebebasan pers yang terbatas
- Pembebasan tahanan politik
- Reformasi ekonomi bertahap
Namun transisi menghadapi tantangan struktural.
Konstitusi 2008 menjamin 25% kursi parlemen untuk militer dan memberikan hak veto atas amandemen konstitusi.
Militer juga mengendalikan tiga kementerian kunci: pertahanan, dalam negeri, dan urusan perbatasan.
Struktur ini menciptakan “demokrasi terpimpin” dengan pengaruh militer yang dominan.
Mengenal Negara Myanmar Secara Umum
Myanmar merupakan negara Asia Tenggara yang terletak di posisi strategis dengan berbatasan langsung dengan beberapa negara besar seperti Tiongkok dan India.
Negara ini memiliki populasi lebih dari 51 juta jiwa dengan keragaman etnis dan budaya yang kaya, serta telah mengalami perubahan identitas nasional dari Burma menjadi Myanmar.
Letak Geografis dan Ibu Kota
Myanmar terletak di bagian barat Asia Tenggara dengan luas wilayah 676.578 km².
Negara ini berbatasan dengan India dan Bangladesh di sebelah barat, Thailand dan Laos di sebelah timur, serta Tiongkok di sebelah utara dan timur laut.
Posisi geografis Myanmar menempatkannya sebagai negara paling barat dalam kawasan ASEAN.
Lokasi strategis ini menjadikan Myanmar sebagai jembatan penghubung antara Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Naypyidaw menjadi ibu kota Myanmar sejak pemindahan dari Yangon.
Myanmar merupakan salah satu negara yang pernah melakukan pemindahan ibu kota dalam sejarahnya.
Secara administratif, Myanmar terbagi menjadi 7 negara bagian, 7 wilayah region, dan 1 uni teritori.
Pembagian administratif ini mencerminkan keragaman etnis dan geografis yang ada di seluruh wilayah negara.
Karakteristik Penduduk dan Budaya
Myanmar memiliki populasi lebih dari 51 juta jiwa berdasarkan sensus tahun 2014. Penduduk Myanmar terdiri dari berbagai kelompok etnis dengan keragaman budaya yang sangat kaya.
Negara ini dikenal sebagai “negeri seribu pagoda” karena banyaknya bangunan keagamaan Buddha yang tersebar di seluruh wilayah. Agama Buddha Theravada menjadi agama mayoritas yang sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Myanmar.
Keragaman etnis di Myanmar menciptakan mozaik budaya yang unik. Setiap kelompok etnis memiliki tradisi, bahasa, dan adat istiadat tersendiri.
Masyarakat Myanmar memiliki tradisi yang kuat dalam seni, musik, dan tarian tradisional. Budaya lokal masih sangat terjaga meskipun mengalami pengaruh modernisasi.
Perubahan Nama dan Identitas Nasional
Myanmar dulunya dikenal dengan nama Burma sebelum resmi berubah menjadi Myanmar. Perubahan nama ini merupakan bagian dari upaya pembentukan identitas nasional yang baru.
Nama resmi negara ini adalah Republik Persatuan Myanmar. Nama ini mencerminkan bentuk negara kesatuan yang merdeka dan berdaulat dengan satu pemerintahan terpusat.
Perubahan dari Burma menjadi Myanmar tidak hanya sekadar pergantian nama. Perubahan ini juga mencerminkan upaya untuk merangkul keragaman etnis yang ada di dalam negara.
Identitas nasional Myanmar terus berkembang seiring dengan dinamika politik dan sosial yang terjadi. Proses pembentukan identitas ini melibatkan berbagai aspek termasuk bahasa, budaya, dan sistem pemerintahan.
Tempat Wisata Populer di Myanmar
Myanmar menawarkan berbagai destinasi wisata yang memukau, mulai dari pagoda bersejarah hingga pantai eksotis. Kekayaan budaya Buddha tercermin dalam arsitektur megah dan tradisi spiritual yang masih terjaga.
Pagoda Shwedagon dan Landmark Budha
Pagoda Shwedagon merupakan salah satu destinasi wisata Myanmar yang paling terkenal dan sakral. Kompleks pagoda ini didominasi warna emas dengan stupa utama setinggi 99 meter yang dilapisi emas murni.
Pagoda ini terletak di Yangon dan menjadi pusat spiritual bagi umat Buddha Myanmar. Struktur utama dikelilingi puluhan stupa kecil dengan arsitektur khas Myanmar yang menawan.
Daya tarik utama Pagoda Shwedagon:
- Stupa berlapis emas dengan permata di puncaknya
- Patung Buddha bersejarah dari berbagai periode
- Aktivitas spiritual harian yang dapat disaksikan pengunjung
Kyaiktiyo Pagoda atau Golden Rock juga menjadi landmark Buddha yang unik. Pagoda ini berdiri di atas batu emas yang tampak menantang gravitasi di tepi tebing Gunung Kyaiktiyo.
Menurut kepercayaan lokal, batu tersebut bertahan karena sehelai rambut Buddha yang tersimpan di dalamnya. Lokasi ini menjadi tempat ziarah penting bagi umat Buddha.
Kota Kuno Bagan
Bagan merupakan destinasi wisata Myanmar yang memamerkan ribuan pagoda dan kuil kuno di area seluas 42 kilometer persegi. Kota ini pernah memiliki lebih dari 10.000 struktur keagamaan pada masa kejayaannya.
Saat ini masih terdapat sekitar 2.200 pagoda dan kuil yang dapat dikunjungi wisatawan. Kuil Ananda menjadi salah satu yang paling terkenal, dibangun pada tahun 1105 dengan arsitektur yang memukau.
Aktivitas wisata di Bagan:
- Menjelajahi pagoda dengan sepeda atau kereta kuda
- Wisata balon udara untuk melihat pemandangan dari ketinggian
- Mengunjungi workshop kerajinan tradisional
Kompleks Mrauk U juga menawarkan pengalaman serupa dengan lebih dari 700 bangunan pagoda yang masih berdiri. Situs ini memberikan gambaran peradaban kuno Kerajaan Rakhine yang pernah berkembang pesat.
Danau Inle dan Keunikan Alam
Danau Inle menjadi destinasi wisata Myanmar yang menawarkan keindahan alam dan budaya unik suku Intha. Danau ini terletak di dataran tinggi Shan dengan pemandangan pegunungan yang menawan.
Nelayan lokal terkenal dengan teknik mendayung khas menggunakan satu kaki sambil berdiri di perahu. Tradisi ini telah turun-temurun dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Di sekitar danau terdapat berbagai kuil dan biara yang dibangun di atas tiang kayu. Wisatawan dapat menginap di penginapan terapung yang memberikan pengalaman unik.
Kegiatan di Danau Inle:
- Berkeliling danau dengan perahu tradisional
- Mengunjungi pasar terapung lima hari
- Melihat kebun sayur mengambang milik penduduk lokal
Mandalay Hills juga menawarkan panorama alam yang menakjubkan. Pagoda Sutaungpay di puncaknya memberikan pemandangan kota Mandalay, terutama saat matahari terbenam.
Pantai Ngapali dan Destinasi Tepi Laut
Pantai Ngapali merupakan destinasi wisata Myanmar terbaik untuk menikmati keindahan laut.
Pantai ini memiliki pasir putih yang bersih dan air laut biru jernih yang tenang.
Terletak di pesisir barat Myanmar, pantai ini menjadi tempat ideal untuk berenang dan bersantai.
Fasilitas resort dan restoran tepi pantai tersedia dengan pemandangan laut yang menakjubkan.
Wisatawan dapat menikmati berbagai aktivitas air seperti snorkeling dan memancing.
Sunset di Pantai Ngapali terkenal sangat indah dengan langit berwarna jingga yang memukau.
Fasilitas di Pantai Ngapali:
- Resort mewah dengan akses langsung ke pantai
- Restoran seafood dengan hasil tangkapan segar
- Penyewaan peralatan olahraga air
Taung Kalat menawarkan tantangan berbeda dengan 770 anak tangga menuju puncak bukit.
Dari atas, pengunjung dapat melihat pemandangan Bagan yang spektakuler sambil berinteraksi dengan monyet liar di sepanjang perjalanan.